Optimalisasi Perilaku Koruptif - KPK.


Secara global, sistem pemerintahan di Indonesia belum berorientasi terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang benar, dari sini letak dimana tindak pidana korupsi (tipikor) semakin kronis kondisinya. Ada 2 opsi yang akan saya terapkan jika saya menjadi ketua KPK, diantaranya:

1. PENCEGAHAN
Selain pencegahan secara reformasi birokrasi, penerapan tata kelola pemerintahan yang benar, & pendidikan karakter bangsa adalah salah satu pencegahan dimasa yang akan datang, namun apakah strategi tersebut berjalan efisien jika lembaga sekolah, pemda, dan pemprov menghambat dana yang seharusnya mengalir untuk kebutuhan siswa? Para pendidikpun dengan skill dibawah standar yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), & itu bukti bahwa moral, mutu, & kualitas pendidikan yang bisa dibayar oleh CPNS sekian puluh bahkan ratusan juta untuk diangkat menjadi PNS. Benar hal ini nominal korupsinya tidak sampai 1 milyar, namun jika setiap tahun terjadi bisa melebihi 1 triliun! (mohon ditindak).

2. PENINDAKAN
Secara spesifik, strategi penindakan difokuskan kepada aspek yang paling relevan, mengingat pasal 11 dan 12 UUD No. 30 Tahun 2002 kegiatan penindakan meliputi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tipikor yang melibatkan aparat penegak hukum & penyelenggara negara. Namun sepertinya kini KPK mengalami masalah dibidang penyidik yang dimana ada perbedaan pandangan antara KPK dan Polri seperti kenyataan yang ada. Aspirasi saya disini adalah; membentuk kader penyidik KPK berupa lembaga pendidikan tinggi penyidik. Jika Akpol, IPDN, bisa terbentuk, kenapa tidak Pemerintah menginterprestasikan hal ini?? Intinya, Indonesia harus memiliki lebih dari 2000 penyidik menyoal gejala tipikor yang semakin merakyat.

KPK - Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kali Ini Wanita Indonesia turut berperan di dalam Pemberantasan Korupsi di Bumi Pertiwi ini. Sudah selayaknya semua lapisan masyarakat berperan serta didalam memberantas korupsi yang semakin meraja. KPK sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi harus lebih tegas dan lugas menanggapi persoalan korupsi ini. (Nanti akan saya lanjutkan tentang Strategi Pemberantasan Korupsi ini ya..)

Pilih Ilmu Apa Harta???

Capek... Tapi kata ini harus saya simpan jauh-jauh untuk mempersembahkan segala sesuatunya kepada Indonesia dalam hal kebaikan. Alay ah :) baik,, Temen-temen pilih Ilmu apa harta hayoo???? Keutamaan ilmu dibandingkan harta menurut Ali bin Abi thalib, ketika beliau ditanya oleh kaum khawarij jawabanya seperti ini lho..
  1. Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Firaun dan Qarun.
  2. Ilmu akan menjaga diri kita, sedangkan harta justru sebaliknya, kitalah yang harus menjaganya.
  3. Semakin berilmu, semakin banyak orang yang menyayangi dan meng menghormatinya, sedangkan semakin banyak harta, semakin banyak musuh dan orang yang iri kepadanya.
  4. Ilmu jika digunakan dan diamalkan justru akan semakin bertambah. Sedangkan harta jika digunakan justru akan semakin berkurang.
  5. Pemilik ilmu akan dihormati dan mendapat sebutan baik, sedangkan pemilik harta seringkali dicemooh dan mendapat julukan yang buruk.
  6. Ilmu itu tidak ada pencurinya, sedangkan harta banyak pencurinya.
  7. Pemilik ilmu akan diberi syafaat (pertolongan) di hari akhir kelak, sedangkan pemilik harta akan dihisab (diusut asal muasal dan penggunaan hartanya) oleh Allah SWT.
  8. Ilmu akan abadi selamanya, sedangkan harta suatu saat akan habis tak bersisa.
  9. Pemilik ilmu dijunjing tinggi karena kualitas manusianya, sedangkan pemilik harta dijunjung tinggi karena jumlah kekayaannya.
  10. Ilmu itu akan menyinari pemiliknya, sehingga hatinya menjadi lembut, tidak beku, dan hidup menjadi tenteram. Sedangkan harta akan membuat gelap mata pemiliknya, hati menjadi keras, dan hidup tidak menjadi tenang.
 
Namun demikian, alangkah baiknya jika kita selain berilmu, juga berharta, dengan catatan bahwa harta itu digunakan untuk kebaikan. Ngerti ya.. kebaikan. KEBAIKAN..!!!

4 Unsur Alam, 4 Anugerah Alam, 4 Kata untuk Alam "Tangisan Untuk Bumi Pertiwi".

Sujud simpuh dalam rona kegelapan, tak tertata lagi wujud sang panorama. Diatas luka berbuah nestapa, dimana harus kucari letak pengabdian abadi jika segala melodi lantunkan nada suram di Negeriku Ibu Pertiwi.

 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang
.      HUTAN.....!!!    
.     GUNUNG....!!!   
.      SAWAH....!!!    
.      LAUTAN....!!!    
""Simpanan kekayaan""
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa...

Kulihat ibu pertiwi
"Kami datang berbakti"

Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa..


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hymne dan pujian-pujian untuk-Mu yang Maha, selalu terlantun lembut diantara kejinya perbuatan manusia, Hutan ku Gundul,,, Gunung ku meletus,,, Sawah ku meradang,,, dan Lautan ku meluap dengan leluasa. Yaa Allah,, Yaa Tuhanku.. Apakah aku hanya dapat  berkarya, menulis banyak buku tanpa harus ada tunjangan positif untukmu bumi.

Bumiku menjerit ketakutan, Tanah, Air, Api, dan Udara tak dapat kubedakan lagi atas perubahan iklim yang membuatku sakit dan harus menanggung tangis. Rumah Tante ku di Kalimantan berubah dengan jelmaan seramnya api dan harus menjadi debu tak berharga. 155.611,58 hektar pohon didalamnya habis sudah menjadi santapan si jago merah.

Betapa tak berharganya sisa reruntuhan dan debu yang ada, bibirku gemetar laksana letupan dari dalam api yang dengan nikmat melahap hutan Ibu Pertiwi.

16 Tahun menabung untuk membangun tempat layak tinggal, namun apa??? semua berakhir cukup 1 jam saja. Kepada siapa harus menjerit... menangis.. dan mengadu!!! Bukan takdir Tuhan, semua salah dari diri kita sendiri.

Hutanku.. Tak selamanya engkau menyimpan banyak limpahan riski, tersadar dari dunia alam bawah sadar, bahwa engkau (hutan) juga menyimpan amarah dari segala perbuatan manusia. 
Dalam Pemikiran dari seorang penulis kecil tak berdaya, bahwa manusia di ibaratkan bak sebuah gunung. Indah, sangat indah dilihat dikala embun membasahi tubuhnya, begitu juga dengan manusia, sangat indah ketika tersenyum sesudah mandi, hal itu dikarenakan adanya AIR. Namun dibalik itu semua, gunung dan manusia juga menyimpan sosok kekejamanya dikala hatinya mulai terusik dan merasa hanya dimanfaatkan keindahannya saja oleh para penikmatnya. Dari faktor usia juga berpengaruh, manusia jika sudah tua pasti akan rentan akan sakit, dosapun seakin banyak dan semakin dekat atas panggilan sang Kuasa, begitu juga gunung, semakin hari semakin tua, semakin mudah juga memuntahkan penyakit didalmnya yang berwujud larva. Di Jogja, merekahnya sang gunung telah dibuktikan oleh sosok Merapi. Subahanallah, Tuhan... anugerah-Mu sungguh luar biasa, petaka yang terwujud juga tak kalah luar biasa. Udara yang sejuk telah berpacu dan melingkup dalam ruang vulcanik. Udara... Udara.... Udara... Kami manusia sangat membutuhkan nuansa alami dikesejukkanmu.


Merindukan rintihan harmoni alam tak cukup dengan lantunan doa. Hancurkan saja alamku, pecahkan saja segala keindahannya, apalah arti hidup ini jika harus menanggung dosa berlimpah atas kelalaian kita tidak menghargai alam. 
 

Tumbuhan telah kau sihir menjadi suatu yang memburamkan kaki lagit, Binatang-binatang tanpa dosa tak berdaya, harus menanggung maut atas segala kemunafikan kita terhadap alam.
Mendeskripsikan suatu kejadian, telaah lahir dan batin bahwa sesungguhnya segala yang bernyawa didunia ini tentu akan tiada. Sisi pemikiran logika nan ilmiah menyulutkan tanggung jawab, saling menyalahkan dan berpedoman terhadap argumen masing-masing. Keras kepala jika harus saya menilai. 
Terlepas dari faktor gengsi, pedesaan tak bernilai lebih dimata manusia metropolitan, pemerintah, bahkan pengusaha besar. Cukup tersenyum lirih disaat menceritakan kronologi makanan orang kota, makanan pokok yang berupa nasi. Nasi dengan mula beras yang sebelumnya berwujud padi, dari mana asal padi jika tidak dari sawah dan dikelola oleh masyarakat pedesaan. Mereka (masyarakat pedesaan) butuh bantuan dari kita yang tinggal di daerah perkotaan, bukan berupa materi, namun berupa jasa secara tidak langsung untuk menjaga pelestarian lingkungan dari sampah-sampah di perkotaan yang berdampak longsor di daerah persawahan akibatnya aliran air yang sungai yang tidak stabil dan minimnya penyerapan air hujan ke tanah.   

Haruskah kita menunggu orang lain dalam bertindak? Rela tidak kekayaan alam warisan bumi pertiwi terjarah oleh sikap kita sendiri?
 

Pusat yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga warisan Ibu Pertiwi kini tidak lagi menjadi tirik tumpu dalam pelestariannya. Tanah seakan kita tidak membutuhkannya, betapa jauhnya kesadaran mereka yang tidak menjaga lingkungan bahwa awal mula kita terwujud berasal dari tanah.
Entah mengapa setiap kali saya buka mata, hati ini terasa resah disaat menghirup udara pagi, entah dengan kendala apa dikala memejamkan mata, hati ini terasa gelisah atas perbuatan saya yang belum sempurna membenahi kebutuhan bumi pertiwi. Ingatkah waktu kejadian tsunami di Aceh? Subahanallah... Bencana yang membuat saya susah tidur ketika melihat korban dan pecahnya lingkungan saat itu. Laut sebagai harta dalam mengais kekayaan akhirnya mengungkap wujud amarahnya dihadapan kita semua. Retakan yang terjadi di pusat bencana memprotes ketidak nyamanan laut atas ulah manusia.

Luapan air laut yang tak mungkin bisa terbendung oleh segala jenis bendungan telah meratakan Bumi Pertiwi. Lihatlah kenyataan ini dengan mata hati yang juga terbuka, namun yang ada mata kaki yang lebih banyak dibuka tak lain untuk melarikan diri. Subahanallah...
 

Siapa yang menginginkan hal tersebut? Kehendak siapa? Jawab!!! Segala kemistikkan Bumi Pertiwi semakin hari semakin terungkap. Apa tindakan pertama kita menyikapi hal tersebut? Jawaab!!! :'(
 

Mengapa.. Mengapa hanya Masjid yang dapat berdiri kokoh ditengan terjangan Tsunami di Aceh? Aufariz rasa sudah banyak liputan dan sudah banyak yang mengungkap tentang hal itu, saya rasa hal tersebut adalah simbol tegoran dari Yang Maha Esa terhadap perbuatan-perbuatan dosa kita di Dunia. Astaqfirlah..

::AIR::
                    ::API::
                                         ::TANAH::
                                                                 ::UDARA::

Adalah 4 Unsur alam yang sangat dibutuhkan manusia. Beragam pola penggunaan yang ada, kita sendiri yang memutuskannya, baik berdampak positif maupun akan dengan porsi negatif. Cukup... Cukup sudah menyakiti Bumi Pertiwi, berbuatlah saudara-saudariku, berbuatlah dengan ikhlas untuk Bumi Pertiwi. Bagunlah... Bagungkanlah rasa kecintaanmu terhadap Bumi Pertiwi, karena apapun yang kita bangun tentunya akan membangun diri kita sendiri. Lihatlah tepat di bola mata saya, "Tangisan Untuk Bumi Pertiwi" sungguh menginginkan Anda semua untuk memulai mencintai Bumi Pertiwi.

Yaa Allah.. Yaa Rabb... Semoga Artikel kecil ini bermanfaat bagi Bumi Pertiwi. Amiin..

Kenapa Ibrahim Panggil Saya Tante? Hikzz..hikzz.. :'(

Kemarin Saya sekeluarga liburan, ngunjungi rumah Hale yang salah satu anaknya sudah menyemarakkan dunia Artis di Indonesia, namanya Ibrahin Khalil Alkatiri, yang banyak orang menyebutnya Baim cilik. Alkatiri adalah Ras kami. :D Ketemu sih baru 2 kali dengan kemaren, eh pas ketemu, dengan mulut munyusnya nyambar panggil Tante. hikzz...hikzz... emang keliatan sudah tua ya diriku? hikzz.. Padahal kenyataan yang ada dia anaknya tanteku. Siaaalll.. :'(

Andai aku punya dot com

Manusia diciptakan tak lain adalah untuk sempurna. Namun tidak semua manusia diciptakan sempurna, selalu saja ada yang kurang atas apa yang sudah dimiliki. Seperti halnya di dunia netter, Bersyukurlah bagi yang sudah memiliki domain dot com, masih banyak diantara kita yang belum memiliki domain atau masih banyak yang masih menggunakan subdomain seperti wordpress, friendster, multiplay, blogsome, dan seperti yang aufariz gunakan saat ini blogspot, serta subdomain lokal lainnya.


Ada beberapa faktor yang dapat terindetifikasi kenapa masih banyak yang belum menggunakan domain selain subdomain, diantaranya; pertama mungkin lemahnya perekonomian di indonesia sehingga masih terbilang mahal dalam mengeluarkan sedikit dana untuk pembelian domain beserta hostingnya. kedua, mungkin juga yang terdapat di lapangan, masih banyak yang belum bisa dan kesulitan dalam mengaksesnya. ketiga, mungkin karena faktor dari pihak layanan domain dan hosting yang sengaja memperdaya klien dan selalu memberi jebakan yang akhirnya morotin duit klien.


Sebenarnya apa yang kita pikirkan itu adalah apa yang harus kita lakukan, domain murah dan hosting berkualitas kini sudah dapat kita nikmati dan percayai, di Indonesia sudah menjadi titik tumpu para netter senior sebagai sarana hosting terbaik. Hal ini sudah tidak asing lagi di telinga netter  senior maupun pemula tentang layanan dari perusahaan-perusahaan domain dan hosting di Indonesia, sekitar 36 perusahaan domain dan hosting di Indonesia. telah mewarnainya. Saya ambil contoh yang sudah menjadi wujud nyata para netter, mereka yang sudah memiliki web sukses dan menggunakan jasa  perusahaan domain dan hosting terbaik seperti www.IDwebhost.com saya menyarankan agar kiranya seluruh netter blogger dan web untuk memanfaatkan keitimewaan hosting dan domain dari ID webhost tidak lain karena alasan yang sangat nyata kita dapatkan. bukan lagi suatu pembahasan saja, ID webhost telah membuktikan keterampilannya dalam bidang hosting termurah dan berkualitas. Namun kenapa para netter indonesia masih meragukan layanan hosting tersebut??? Bukan suatu alasan jika bilang hosting dari IDwebhost.com tersebut tidak tangguh, menurut om saya yang sudah menjadi pelanggan setia hosting tersebut membeberkan segala kenyamanannya, pengalamannya gonta-ganti hosting yang membuatnya betah di IDwebhost.com, untuk taraf lokal Indonesia, IDwebhost yang diandalkannya. entah mengapa, mungkin memang sudah seperti itu adanya kekuatan server dari IDwebhost yang sangat dibanggakannya.


Bukan suatu omongan belaka, andai aku punya domain dot com, dengan setia  selamanya saya akan gunakan hosting dari ID webhost. Bukan lebay ya... Saya se-yakin ini dengan ID webhost karena sudah sharing sama om yang sudah senior dan bisa dikatakan pakar dalam hal web. "kenapa saya tidak beli domain dot com" hhmms... Jujur saja setahun terakhir ini lagi dilanda musibah, nenek meninggal, ayah entah kemana, mama tak dapat saya mengerti jalan pikirannya, yang paling membuat depres adalah 3 bulan lalu rumah ada tamu tak diundang (MALING) pembersihan global. :( termasuk mobil keluarga dan motor kesayangan saya. raib tanpa jejak, entah harus gimana lagi, takdir manusia tidak ada yang tahu. Mungkin untuk saat ini cukup bertahan di blog  dengan subdomain blogspot saja. Mohon maaf ya buat hosting terbaik Indonesia karena belum bisa turut mewarnai dunia online Indonesia. Dan saya menyarankan juga kepada para netter Indonesia untuk menggunakan hosting dari ID webhost saja. Buktiin saja dulu jika tidak percaya dengan artikel mini ini. check saja disini tentang kwalitas dan fitur-fitur istimewa dari ID webhost. disini lho >>>> WEB HOSTING TERMURAH DI INDONESIA.

Mutiara Mata Air | Air Mata Mutiara | Mata Air Mutiara | Mutiara Mata Air | Air Mutiara Mata | Mata Mutiara Air |


Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu."
Si ibu terdiam, sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
******
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-orang di sekitar kamu cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu..

"AIRMATAKU DIPERHITUNGKAN ALLAH.. DAN PENDERITAANKU INI AKAN MENGUBAH DIRIKU MENJADI MUTIARA."

Terima kasih atas kunjungannya, semoga selamanya dapat berbagi informasi.

Tertawa dan Menangis

Tertawa dan menangis merupakan bagian dari spektrum emosi yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan, ketakutan, cinta kasih, kebencian, dan kemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa berbagai reaksi emosional yang bermacam-macam itu. Hanya saja ada yang pelit, ada yang boros tertawa. Tetapi jangan pelit-pelit karena tertawa dan menangis bermanfaat bagi kesehatan. 1. Tertawa bisa melatih organ-organ tubuh. Tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang joging di tempat. Tertawa-terbahak-bahak selama satu menit sama dengan 45 menit olahraga yang mengeluarkan keringat. Bahkan, tertawa selama 20 detik efeknya sama seperti tiga menit mendayung atau joging pada kerja jantung. Sekitar 80 otot digunakan ketika kita tertawa sempurna sampai terpingkal-pingkal. Getaran yang dihasilkan membuat jantung berdegub lebih kencang, tekanan darah dan tingkat oksigen dalam darah yang dihasilkan naik bersamaan dengan akselerasi pernapasan. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga. 2. Tertawa akan menggerakkan Organ tubuh bagian dalam seperti diafragma torak, jantung, paru-paru, perut, dan membantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernapasan.dengan mengaktifkan sistem endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit. Di samping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang, dan depresi. 3. Tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh. 4. Tertawa bisa membantu mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetap awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga. 5. Menangis akan menambah jumlah detak jantung karena melatih diafragma, otot dada dan pundak. 6. Air mata mengandung 25 % dari protein dan sebagian mineral, khususnya magnesium yang sarat dengan racun yang bisa dibuang. Di luar negeri, saat ini klub tertawa sudah menjamur. Di Amerika Serikat dan Kanada, sedikitnya ada 300-an klub tertawa. Juga sudah ada di beberapa kota di Indonesia. Namun diingatkan, "Kalau seseorang tertawa pada proporsi yang benar, itu artinya sehat, tapi kalau terlalu banyak ketawa, justru sebaliknya." Makanya, sering-seringlah tertawa demi kesehatan jiwa dan raga. Mumpung tertawa belum kena pajak.